"Saat itu airnya biasa, paling tinggi sepaha. Tapi tidak terasa airnya tiba-tiba naik, cuma kerasanya Makin kencang arusnya," katanya.
Dia berserta rombongan pun segera berinisiatif untuk menepi.
"Waktu itu masih ada yang terjebak di tengah dan kita minta untuk tidak panik," katanya.
Dia pun berupaya menolong mereka menggunakan akar pohon (sulur) untuk menarik siswa yang terjebak di tengah.
Di sisi lain, Dani Wahyu W mengatakan pada saat air mulai deras, dia melihat ada beberapa siswi yang hanyut.
"Ada dua orang hanyut, Saya langsung reflek meloncat dan menolong mereka. Kondisinya sudah lemas karena terguling-guling di Aliran air," katanya.
Akibat kejadian ini, mereka juga merasakan trauma yang cukup mendalam.
Terlebih lagi, salah satu kawan sekelasnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Siswa lainnya bernama Zidan menceritakan pengalamannya melalui ibunya, Yuni.