Terpasangnya tabung endotrakeal akan menimbulkan respon seperti peningkatan tekanan darah, frekuensi denyut jantung, dan gangguan irama jantung.
Melansir People's Daily, pasien yang sakit parah akibat virus corona dipastikan dapat mengalami gagal napas, sehingga membuat perawatan lebih sulit.
Oleh karena itu, intubasi endotrakeal menjadi penting untuk bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Sebagai hasilnya, sebuah tim elit dibentuk untuk merawat individu yang sakit di 16 area rawat inap serta satu ICU di rumah sakit.
Gao Feng, direktur Departemen Anestesiologi di Rumah Sakit Tongji, mengatakan bahwa prosedur yang melibatkan intubasi endotrakeal darurat bisa sangat berisiko, terutama untuk kasus yang parah.
Misalnya, kondisi fisik pasien yang buruk, ketidakmampuan untuk menoleransi hipoksia yang berkepanjangan, hingga fluktuasi parah pada tekanan darah dan detak jantung.
"Karena itu, intubasi endotrakeal harus dilakukan oleh ahli anestesi yang sangat berpengalaman," tambahnya seperti yang dikutip dari People's Daily.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar