Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Statusnya Sebagai Anggota Brimob Tak Seindah Penghasilannya, Pria Ini Tetap Nekat Hidupi 79 Anak Yatim Hingga Sukses Sendiri-sendiri, Gaji Pas-pasan Berani Urus Orang Lain Sampai 11 Tahun Lebih

None - Kamis, 27 Februari 2020 | 18:25
Anggota Brimob Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Brigpol Rochmat Tri Marwoto, bersama istri dan anak-anak asuhnya. Brigpol Rochmat mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dedikasinya mengasuh, membesarkan, dan membiayai sekolah 64 anak tak mampu.
KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat

Anggota Brimob Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Brigpol Rochmat Tri Marwoto, bersama istri dan anak-anak asuhnya. Brigpol Rochmat mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dedikasinya mengasuh, membesarkan, dan membiayai sekolah 64 anak tak mampu.

Gridhot.ID - Menjadi seorang aparat negara memang terkesan sangar hingga memiliki penghasilan melimpah.

Namun nyatanya tak semua penghasilan aparat negara tidak seindah perkiraannya.

Meski begitu, pria yang berstatus sebagai anggota Brimob ini punya perjuangan nekat untuk kebaikan sesama.

Meski tidak memiliki gaji yang sangat besar, anggota Brimob Ipda Rochmat Tri Marwoto (41), anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur mengasuh 79 anak tak mampu.

Baca Juga: Sudah Jarang Tampil di Layar Kaca, Syahrini Justru Punya Kehidupan yang Makin Tajir Melintir, Incess Kepergok Simpan Sikat Gigi Seharga Satu Unit Kulkas Baru, Netizen: Bayangin Tiap 3 Bulan Ganti

Kisah ketulusannya bahkan sempat viral pada akhir 2017.

Saat itu Rochmat yang masih berpangkat Brigpol menjadi pembicaraan setelah mendapat penghargaan dari Kapolda Jatim saat itu, Irjen Machfud Arifin karena, bersama istrinya, bahu-membahu menghidupi dan menyekolahkan mulai anak yatim, anak telantar, hingga anak mantan pecandu narkoba.

"Anak yang pernah makan satu rumah dengan saya ada 64 anak. Ada yang tinggal dua bulan, ada yang tujuh tahun," kata Rochmat, Rabu (22/11/2017) siang, seperti dilansir dari kompas.com.

Pengabdiannya pada anak-anak terlantar, kurang mampu, dan yatim piatu ini sudah berlangsung sejak 2007.

Baca Juga: Minta Baju Tak Kunjung Disiapkan, Remaja Wanita Jebolan Ajang The Voice Indonesia Ini Tega Tendang Kepala Ibunya, Begini Kata Polisi

Alasan warga Dusun Jati, Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, untuk mengasuh anak-anak tersebut ternyata dipicu oleh pengalamannya sendiri saat mengalami kesulitan untuk membiayai kuliahnya di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia di Jakarta, 10 tahun lalu.

Bahkan, saat itu, untuk menutupi kebutuhan kuliah, dia harus bekerja sampingan sebagai tukang ojek.

"Saat kuliah di Jakarta, saya bekerja sampingan menjadi tukang ojek dari pukul 15.00 sampai pukul 21.00. Dari hasil ojek, saya mendapatkan tambahan pendapatan Rp 7.000 hingga Rp 12.000," kata Rochmat.

Pengalaman pahit itulah yang membuat Rochmat, selama lebih dari 10 tahun, berjuang untuk tak hanya membiayai sekolah, tapi juga kebutuhan hidup anak-anak asuhnya.

Baca Juga: Ayah Ibunya Meninggal Hampir Bersamaan, 6 Bocil di Balikpapan Mendadak Yatim Piatu, Warga se Kota Langsung Grebek ke Rumah Beri Bantuan

"Kalau anak-anak mau sekolah sampai perguruan tinggi, ya saya siap tanggung biayanya. Dari mereka, kini ada yang sudah jadi polisi, guru, hingga pegawai bank," kata Rochmat.

Namun, tentu saja keinginan tersebut tak semudah membalikan telapak tangan. Apalagi mengingat gajinya yang pas-pasan.

Dalam sebulan, rata-rata ia harus mengeluarkan biaya Rp 8 juta untuk makan dan uang saku anak asuhnya.

Tak pelak, setiap hari dia harus memasak delapan kilogram beras. Belum ditambah dengan lauk-pauk yang harus disediakan setiap hari.

Baca Juga: Mbak You Blak-blakan Terawang Adanya Pasangan Selebriti yang Bercerai, Hidup Luar Biasa di Layar Kaca Tapi Punya Utang Menumpuk sampai Bermasalah, Netizen Malah Kompak Sebut Nama Irwansyah dan Zaskia

Untuk itulah, Rochmat bersama istrinya membuka aneka usaha. Usaha yang dibuka yaitu perkebunan, toko kelontong, dan toko buah.

Penghargaan

Atas perjuangannya yang luar biasa, Rochmat mendapat penghargaan dari program televisi "Kick Andy Heroes" dalam bidang sosial pendidikan.

Brigpol Rochman
KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat

Brigpol Rochman

Selain itu, Rochmat juga sering diundang wawancara di televisi. Terakhir, pada 16 November 2017 bertepatan dengan Hari Brimob, Rochmat didaulat hadir pada acara "Hitam Putih" di Trans TV.

Baca Juga: 'Lihat Noah Sinclair Sedih Banget, Mau Nangis Cuma Saya Tahan'

Selain itu, Rochmat juga pernah mendapat penghargaan berupa pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) dari Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Frans mengatakan, selain menerima penghargaan, Brigpol Rochmat diundang makan siang bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Pada Oktober 2018, Rochmat juga sempat dikabarkan mendapat penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Penghargaan" tersebut diberikan kepada Rochmat yang saat itu sudah mengasuh 79 anak, bukan lagi 64, oleh staf United Nation Of Information Center, Leodewyk Pasulatan.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Raffi Ahmad Makin Harmonis sampai Keliling Dunia Bareng Satu Keluarga, Adik Kandungnya Malah Punya Rekam Jejak Pernikahan yang Kelam, Uang Jajan Rp 75 Juta Perbulan Seakan Tak Bisa Sempurnakan Kebahagiaan

Bahkan saat acara penyerahan penghargaan dilakukan secara melalui sebuah acara khusus.

Sayangnya, tak berselang lama, diketahui penghargaan tersebut ternyata bukan penghargan resmi dari PBB atau organisasi di bawah PBB United Nations Children's Fund (UNICEF) ataupun United Nations Information Centre (UNIC).

Kepala Perwakilan UNICEF untuk Wilayah Pulau Jawa, Arie Rukmantara, mengatakan bahwa UNICEF tidak menyelenggaran kegiatan apapun di wilayah Jawa Timur pada Senin (15/10/2018).

Akhirnya mendapat penghargaan
KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi

Akhirnya mendapat penghargaan

"Kami hanya bisa mengatakan bahwa UNICEF tidak menyelenggarakan kegiatan di Jawa Timur hari ini," kata Arie, seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Minta Doa Buat Istri Mendiang Ashraf Sinclair, Seorang Sahabat Beberkan Pesan BCL: Aku Harus Bangkit Lagi

UNICEF tidak terlibat sama sekali dengan kegiatan tersebut dan tidak pernah ada dalam agenda kerja UNICEF.

Selain itu, biasanya dalam kegiatan UNICEF selalu ada pendampingan dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Bappeda selaku tuan rumah di tempat diselenggarakannya acara.

Ah, tentu saja, meski penghargaan dari PBB tersebut menjadi kontroversi tersendiri, ketulusan dari Rochmat jelas-jelas sangat murni.

Tak perlu penghargaan untuk melihat betapa hebatnya sosok Rochmat dalam mengajarkan kita tentang indahnya berbagai meski dalam keterbatasan.

Baca Juga: Ngakunya Takut Ditegur Tuhan, Artis Ini Awalnya Tak Mau Pamer Kekayaan, Tapi Ujung-ujungnya Unggah Foto Jet Pribadi

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Salut, dengan Gaji Pas-pasan, Anggota Brimob Ini Berhasil Hidupi 79 Anak Yatim Selama Lebih dari 11 Tahun.

(*)

Source : intisari online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x