Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terbongkar! Misteri Penemuan Jasad Siswi SMP dalam Gorong-gorong, Dibunuh Ayahnya yang Muak Terus-terusan Dengar Rengekan Minta Uang Study Tour

None - Jumat, 28 Februari 2020 | 11:42
Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020)
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA

Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020)

Gridhot.ID -Warga Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya digegerkan dengan penemuan mayat, di dalam gorong-gorong depan SMPN 6 Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Diketahui, mayat tersebut adalah Desi Sulistina alias Delis (13), siswi kelas VII SMPN 6 Kota Tasikmalaya.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Delis dikabarkan sempat menemui ayahnya.

Baca Juga: Hidupnya Nyaris Sempurna, Sandra Dewi Mendadak Singgung Soal Takut Mati, Bersikukuh Tak Mau Anak-anaknya Punya Ibu Tiri, Ada Apa?

Ternyata sang ayahlah yang ternyata menjadi dalang dibalik pembunuhan ini.

Budi Rahmat (45), pelaku pembunuhan siswi SMP di Tasikmalaya yang tewas di drainase sekolahnya, Delis Sulistina (13) tertangkap.

Delis dibunuh ayah kandungnya sendiri karena kesal dimintai uang untuk biaya studi tour.

Baca Juga: Istri Ashraf Sinclair Belum Berani Tidur di Kamar Tempat Kematian Sang Suami, Kondisi Kejiwaan BCL dan Noah Diungkap Psikolog, Singgung Soal Trauma dan Dukungan

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan, setelah membunuh anaknya Delis Sulistina (13), Budi Rahmat (45) memasukan mayat korban secara paksa ke gorong-gorong sekolahnya sekitar dua meter.

Pelaku memasukan jasad korban ke dalam gorong-gorong dengan menggunakan salah satu kakinya.

"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku. Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," jelas Anom di kantornya, Kamis (27/2/2020).

Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan.

Baca Juga: Berawal dari Kenalan di Facebook, Wanita Ini Sukses Gasak Motor Pria-pria Hidung Belang, Ajak Pesta Miras dan Gratiskan Tubuhnya untuk Hubungan Intim

Namun, aksinya tersebut terungkap oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang terus melakukan penyelidikan.

"Hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," ungkapnya.

Sebelum pelaku memasukan mayat korban ke gorong-gorong sekolah, lanjut Anom, mayat korban dibonceng pelaku menggunakan sepeda motornya dengan kedua tangannya terikat dengan posisi seperti memeluk saat naik motor di lokasi kejadian.

Baca Juga: Sebelumnya Bikin Ulah Tampar dan Fintah Pemulung, Sosok Ini Kini Serang BCL dengan Komentar Sadis Hingga Bikin Kesal Netizen: Coba Suruh Suaminya Meninggal, Enak Nggak?

"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas. Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Budi Rahmat (45), membunuh anaknya anak kandungnya sendiri dengan cara dicekik sampai tewas karena kesal dimintai uang oleh korban untuk biaya study tour sekolahnya.

Sesuai informasi dari Kepolisian setempat, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.

Setibanya di tempat kerja pelaku yaitu salah satu rumah makan Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya dan meminta uang untuk studi tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400.000.

Baca Juga: Asik Selfie Sambil Pamer Senjata Api, Pengasuh Ini Tak Sengaja Lepaskan Tembakan ke Anak Asuhnya, Tembus Perut Si Bocah 10 Tahun Hingga Kritis

Seorang ayah tega bunuh anak kandungnya sendiri dengan cara dicekik sampai tewas karena kesal dimintai uang untuk biaya study tour sekolahnya
Kompas.com/ Irwan Nugraha

Seorang ayah tega bunuh anak kandungnya sendiri dengan cara dicekik sampai tewas karena kesal dimintai uang untuk biaya study tour sekolahnya

Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200.000 dan meminjam kepada bosnya Rp 100.000.

"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cekcok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat Konferensi Pers, Kamis (27/2/2020) siang.

Anom menambahkan, pelaku mengaku setelah cek cok bersama anaknya itu emosi dan kesal mencekik korban sampai meninggal.

Baca Juga: Biasa Tegas dan Berwibawa di Kantor, Kapolres Balikpapan Kepergok Berlinang Air Mata Saat Sambangi 6 Bocah Yatim Piatu di Wilayahnya, Kombes Pol Turmudi Sampai Kehilangan Kata-kata

Setelah diketahui meninggal, pelaku sempat membiarkan mayat anaknya di sebuah ruangan kamar rumah kosong tersebut untuk kembali bekerja sekitar pukul 16.00 WIB Kamis (23/1/2020) sore.

Seusai selesai bekerja sekitar pukul 21.00 WIB di hari yang sama, pelaku kembali ke TKP untuk menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya SMPN 6 Tasikmalaya.

Setibanya di lokasi gorong-gorong, pelaku menyembunyikan mayat anaknya tanpa diketahui seseorang karena saat itu hujan deras sekitar pukul 22.00 WIB Sampai akhirnya mayat Delis ditemukan oleh seorang warga sekitar di tempat penemuan mayat korban di gorong-gorong karena curiga saluran airnya mampet pada Senin (27/1/2020).(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berniat Kelabui Polisi, Budi Masukkan Mayat Anaknya Sedalam 2 Meter ke Gorong-gorong"

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x