Pengasuh (P), diketahui merawat pria itu sejak 11 Februari hingga 16 Februari sebagai pekerja migran tanpa dokumen.
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mencatat bahwa P bepergian dengan kereta api dan bus (Rute 38) antara distrik Shulin dan Banciao New Taipei beberapa kali dari 16 hingga 19 Februari.
Pada 18 Februari, dia juga sempat bertemu dengan seorang teman yang berkunjung dari Kaohsiung.
P kemudian pindah ke rumah sakit lain untuk melayani pasien sebagai pengasuh, yang tanpa disarari menempatkan orang lain pada risiko tertular covid-19.
Polisi menemukan P disebuah rumah sakit pada (24/2) di tempat ia menjadi pengasuh, dan segera mengirim P ke tempat karantina.
Sample yang diambil dari P kemudian diuji di laboratorium dan diketahui hasilnya 2 hari kemudian.
P didiagnosis dengan virus corona sejak saat itu (26/2) dan telah menjalani perawatan di bangsal isolasi.
Meski telah menjadi seorang pasien virus corona, P justru terlihat santai dan menceritakan pengalaman isolasi tersebut lewat siaran langsung di Facebook dan di aplikasi TikTok.
Pada siaran tersebut, ia mengekspos wajahnya ke sosial media dan mengungkapkan informasi di rumah sakit mana ia diisolasi.