Gridhot.ID - Peperangan memang selalu menghasilkan korban-korban tak berdosa.
Salah satu peperangan modern yang memprihatinkan masyarakat dunia adalah peperangan di Suriah.
Tak bisa dipungkiri, kini Suriah menjadi ajang pertempuran sengit berbagai negara di dunia.
Rusia, Turki, Amerika , Iran dan tentunya Suriah rezim Bashar al-Assad ramai-ramai adu senjata di sana.
Yang merana tentu rakyat Suriah, tak tahu apa-apa tiba-tiba bom berjatuhan di genteng rumah mereka.
Mengutip AFP, Jumat (28/2/2020) 22 tentara Turki tewas di Provinsi Idlib akibat serangan militer Suriah.
Tak terima dengan hal ini, Turki lantas mengirim ratusan artileri kelas berat ke Idlib untuk menggempur habis-habisan Suriah.
Fahrettin Altun selaku Direktur Komunikasi Presiden Erdogan mengatakan Turki bakal melakukan serangan dua matra ke Suriah sebagai wujud seriusnya mereka menyikapi hal ini.
"Rezim al-Assad bakal mendapat serangan dari Udara dan Darat militer Turki"
"Serangan demi serangan akan tetap berlanjut dan agresi militer Turki ke Suriah tetap dilakukan," tegas Altun.
Sebelum adanya aksi ini, 22 tentara Turki tewas usai militer Suriah lakukan serangan udara ke Provinsi Idlib yang diduduki Turki.
Serangan tersebut berhasil memukul mundur tentara Turki dan pembrontak pro-Turki dimana markas mereka dibom oleh pesawat tempur al-Assad.
Sementara itu PBB mengatakan banyak warga sipil Suriah jadi korban perang ini.
Sejak meletus pada tahun 2011, 900 ribu orang harus mengungsi dan ribuan lainnya tewas.
Kepala Urusan Kemanusiaan PBB dan Bantuan Darurat PBB Mark Lowcock menyebut perang Suriah merupakan pembantaian warga sipil.
'Mengerikan," kata Mark menjelaskan situasi di Suriah saat ini seperti dikutip dari France24.
video
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul 22 Prajuritnya Tewas, Militer Turki Balas Dendam dengan Kirim Ratusan Artileri Kelas Berat untuk Gempur Habis-habisan Suriah.
(*)