Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.
Karena mereka menduga, Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas. Padahal, fakta tidak seperti itu. Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.
"Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku," ujar Kapolda.
Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yunus tersebut, ia mengaku polisi tidak bisa berbuat banyak.
Karena jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.
"Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Truk Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Keluarga: Kapolri dan Kapolda Harus Bertanggung Jawab"
(*)