Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Ririn Efendi adalah seorang mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Diploma-III Program Studi Teknologi Elektronika pada Jurusan Teknik Elektro.
Putra asli Aceh ini berhasil merancang dan membuat suatu perangkat pengendali gerakan senapan dari jarak jauh secara nirkabel berbasis mikrokontroller.
Melansir Serambinews.com, dengan perangkat tersebut senapan dapat digerakkan sampai 180 derajat arah horizontal dan 60 derajat vertical.
Baca Juga: Resmi, KSAD Andika Perkasa Jadi Kakek, Ini Potret Cucu Pertamanya yang Lahir dari Keluarga Jenderal
Selain itu, dengan perangkat tersebut dapat mengontrol gerakan pelatuk senapan untuk melakukan tembakan, yang menggunakan joystick (alat masukan komputer yang berwujud tuas ) dan bantuan perangkat android untuk memonitor sasaran tembak.
Direktur PNL Rizal Syahyadi, MEngSc didampingi Ketua Jurusan Teknik Elektro Zamzami, mengatakan karya yang dibuat olehn Efendi ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di PNL.
Disebutkan, ide dasarnya berawal dari hobby berpetualang ke pedalaman hutan dan pegunungan, serta sering membawa senapan angin untuk berburu.
Muncul ide untuk membuat perangkat pengendali gerakan dan penembak senapan, untuk mengurangi kesalahan sasaran tembak akibat gerakan dan posisi tubuh yang tidak seimbang saat membidik sasaran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Gridhot, Efendi mendapat tawaran untuk menjadi prajurit TNI oleh KSAD Andika Perkasa.
Dilansir Gridhot dari kanal Youtube TNI AD, Andika menawarkan kepada Efendi untuk bergabung menjadi prajuritnya.
"Apa pengen jadi tentara?" tanya suami Diah Erwiany itu.
Pertanyaan itu pun dijawab Efendi dengan tegas, "Siap, mau, Pak!"
Jawabannya itu pun membuat heboh seisi ruangan.
"Benar mau masuk?" tanya Andika memastikan.
Bahkan, sang istri, Diah Erwiany turut mempertanyakan kesungguhannya.
"Ga bohong?" tanya istri KSAD itu.
"Enggak," jawab Efendi.
Berbulan-bulan setelahnya, kini kabarnya Efendi telah merampungkan masa pendidikannya di dunia militer.
Danton II Kompi B Rindam Iskandar Muda, Serma Ahmad Rifai Harahap, mengatakan bahwa pada minggu pertama, berat badan Efendi mencapai 70 kg.
Komandan Secaba Rindam Iskandar Muda, Letkol Inf Winas Kurniawan, mengatakan bahwa dari segi kemampuan fisik yang dimiliki Efendi sangat rendah.
"Dari segi kemampuan kalau kita lihat sangat rendah. Sangat rendah ini dilihat dari kemampuan fisiknya, di mana dari hasil seleksi kemampuan untuk larinya saja, lari 12 menit dia hanya mendapatkan sejarak 1400an (dalam meter). Saya kasih motivasi ke dia karena siswa Ririn ini adalah seorang figur dalam pendidikan secaba kali ini," kata Winas.
Oleh karena itu menurutnya Efendi harus menunjukkan semangat yang tinggi serta kemampuan dan keahliannya juga harus diisi dengan baik.
Winas juga mengatakan bahwa pada bulan Januari 2020 lalu, kemampuan Efendi telah meningkat dengan pesat.
Ia juga menambahkan bahwa selama pendidikan 3 bulan, Efendi mampu menunjukkan apa yang sudah pernah disampaikan oleh Winas kepadanya.
Hal ini dibuktikan langsung oleh Efendi dengan hasil perkembangan kemampuannya selama menempuh pendidikan hingga saat ini.
Efendi menunjukkannya dari segi kebugaran jasmani, nilai akademis, nilai menembak, maupun materi lain.
"Apabila dia di ruang kelas atau memimpin di ruang makan, dia sangat antusias. Dan mengingatkan rekan-rekan yang lain apabila buat pelanggaran, atau rekan-rekan lain yang tidur dia mengingatkan.
Beberapa waktu lalu, Ririn Efendi telah menyelesaikan pendidikan militernya.
Efendi mengatakan ia sangat senang dan selama menjalani pendidikan lantaran ia dapat menurunkan berat badannya.
"Tepat pada tanggal 22 Februari 2020, hari ini saya dilantik menjadi seorang Sersan. Dan di sini perasaan saya sangat bangga, senang, dan gembira karena bisa menjadi prajurit TNI serta dapat mengabdi kepada nusa, bangsa dan negara," ucap Efendi.
Setelah menjadi seorang sersan dengan pangkat Serda, ia mengucapkan terima kasih kepada KSAD Andika Perkasa, Danrindam, secaba, dan terkhusus untuk orang tuanya.(*)