Berbeda pada tahun sebelumnya, jumlah kebutuhan tenaga kerja pabrik di Korea Selatan di tahun ini justru menurun menjadi 3.300 orang dibandingkan tahun lalu sebanyak 5.200 orang.
Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah Abe Rachman mengatakan, dari total 24.000 pendaftar pada tahun ini, sebanyak 17.000 orang mengikuti seleksi di Kota Semarang.
Penanganan virus corona di Korea Selatan.
Sementara 7.000 orang lainnya mengikuti seleksi di Kota Bandung.
"Memang saya lihat minat calon TKI tidak menurun yang berniat mendaftar kerja di Korea Selatan. Walaupun ada wabah virus Corona, tapi justru jumlah pendaftar kian meningkat. Ini menarik memang. Harusnya kan menurun tapi nyatanya tidak," jelas Abe.
Tingginya antusias pencari kerja di Korea Selatan karena didorong keinginan mendapatkan penghasilan lebih tinggi.
Baca Juga: Indonesia Lagi Heboh Virus Corona, Nikita Mirzani Ogah Salami Penggemar, Takut Ketularan
"Ada harapan besar bagi calon TKI yang bekerja di Korea Selatan. Karena memang gajinya cukup tinggi, maka ini jadi daya pikat tersendiri. Dengan gaji yang didapat bisa memperbaiki hidup ke taraf yang lebih baik," ujarnya.
Kebanyakan pendaftar berasal dari Jawa Tengah dan sekitar 60 persen dari daerah lainnya di Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali dan Lampung.
Dalam kesempatan tersebut, tahapan seleksi yang digelar selama delapan hari ini, juga diadakan penggalangan dana bagi warga terdampak virus corona di Korea Selatan yang diinisiasi oleh para pendaftar.
Ribuan calon TKI yang mendaftar ke Korea Selatan menjalani seleksi di aula FBS Unnes, Selasa (3/3/2020).