Seorang mantan insinyur dari perusahaan China menuduh ada tumpahan cairan pengeboran termasuk asam sulfat yang secara teratur mencemari lingkungan.
Tumpahan ini menjadi racun mentah dan membuat negeri tersebut mengalami pandemi mengerikan.
Penduduk mati karena racun yang tumpah akibat kecerobohan China yang tidak terkonfirmasi dan hingga kini bahkan tidak diketahui dunia.
Menurut keterangan wabah tersebut sudah muncul sejak beberapa tahun silam, sementara data yang tercatat koban sudah ada sejak 2014.
Xuseen Sheekh Siraad, ketua distrik Dhoobaweyn, memperkirakan setidaknya ada 2.000 kematian sejak 2014.
Sebagian besar korban adalah pengembala nomaden, atau orang yang pindah-pindah rumah, yang kontaknya dengan pemerintah Ethiopia terbatas.
Banyak yang menguburkan mayat mereka tanpa memberi tahu pejabat setempat.
Sebagian besar mereka tidak berobat, dan meninggal tanpa teridentifikasi oleh petugas medis, namun diketahui mereka memiliki gejala yang sama.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Lagi-lagi China Disebut Biang Keladinya, Muncul Penyakit Misterius di Afrika, Pasien Alami Telapak Tangan dan Mata Menguning, Pendarahan Lalu Mati, Sudah Ada 2.000 Orang Mati.
(*)