Hendrik diberi perintah untuk menghancurkan aset kepentingan Freeport.
Hal ini dikarenakan Freeport sebagai akar masalah penganeksasian Papua Barat ke dalam bingkai Negara Indonesia untuk kepentingan ekonomi dan politik pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia.
Komandan Makodap III TPNPB Wilayah Timika itu bertanggung jawab penuh atas setiap penyerangan oleh kesatuan TPNPB di areal pertambangan Freeport dari Earstberg sampai Portsite.
Mereka menuntut agar hak kemerdekaan 1 Desember 1961 dikembalikan.(*)