Ia merasakan gejala virus corona 3 hari setelah mendatangi sebuah pesta di tanggal 22 Februari 2020.
Rupanya hal yang sama juga dialami oleh orang-orang yang ikut hadir ke pesta.
"Merasa lelah, badan sakit, sakit kepala, sedikit demam," kata dia.
Ia sempat istirahat dan tidur siang namun suhu tubuhnya malah semakin meningkat hingga 39,4 derajat celcius.
Ia merasa bahwa apa yang dialaminya ini merupakan flu biasa karena tak ada gejala yang cocok dengan virus yang tengah mewabah.
Namun ketika dilakukan pemeriksaan ke dokter, hasil yang ditemukan negatif.
Akhirnya Elizabeth melakukan tes virus corona secara mandiri atas saran dari seorang temannya.
Peserta mendaftar secara online, dan mengirimkan alat uji tes yang kemudian akan dikirim kembali untuk mendapatkan hasilnya beberapa hari kemudian.
Hal ini ia lakukan karena dokter yang sebelumnya melakukan pemeriksaan tak menyarankan melakukan tes tersebut.