Lebih lanjut, penelitian tersebut juga menyebut, dari 206 pasien yang meninggal akibat virus cirona yang ada di Wuhan, 85 memiliki darah golongan A.
Jumlah ini 63% lebih banyak daripada 52 orang kematian dengan darah tipe O. Pola ini ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
Menurut Wang, penelitian ini bisa bermanfaat untuk memperlakukan pasien dan tenaga medis dengan golongan darah A,B,O sebagai manajemen Sars-CoV-2 dan infeksi corona virus lainnya.
"Ini untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang," tulis Wang.
"Studi baru ini bisa membantu para profesional medis, tetapi warga negara biasa tidak harus menganggap statistik terlalu serius. Jika kamu tipe A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen," katanya.
"Sebaliknya, jika kalian berdarah tipe O, itu tidak berarti kamu juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan "judul Peneliti China Bilang: Golongan Darah A Lebih Rentan Corona"
(*)
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar