"Di dalam tubuh mereka ada persaingan, masing-masing ingin menonjolkan dirinya supaya memiliki kedudukan lebih terhormat dibanding lainnya," kata Dax.
Ia meyakini, saat ini Lekagak Telenggen menyalahkan aksi tersebut karena setelah itu aparat berhasil melumpuhkan 4 anggota KKB Papua dalam sebuah kontak senjata di Kampung Opitawak, Minggu (15/3/2020).
"Yang membakar gereja sudah keluar jalur koordinasi, itu menunjukan tindakan membakar rumah ibadah ada rasa frustasi di antara mereka.
"Frustasi itu bisa mungkin terjadi karena mereka sudah semakin terdesak, bisa jadi mereka kehabisan logistik karena kita putus jalur logistik mereka," kata Dax.
Diberitakan sebelumnya, Dax sebelumnya juga pernah membeberkan kalau KKB Papua memang sedang terpecah belah.
Pihak Kodam XVII/Cenderawasih meyakini aksi-aksi KKB Papua selama ini dilakukan untuk menunjukan eksistensi mereka.
Terutama dalam satu tahun terakhir, KKB Papua yang ada di wilayah Nduga terus beraksi sehingga kelompok-kelompok yang berada di Puncak juga ingin menunjukkan keberadaannya.
"Untuk operasional mereka antara yang Ndugama (Egianus Kogoya) dengan kelompok Ilaga itu tidak terkordinir dalam satu komando.