Pada dasarnya, Avigan dikembangkan untuk mengobati virus influenza.
Bulan lalu, Avigan tersebut diakui sebagai pengobatan eksperimental untuk pasien Covid-19.
“Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (melawan virus corona),” tutur Zhang Xinmin dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China kepada The Guardian.
Situs Live Science menyebutkan, Avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA.
Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 memang memiliki materi genetik utama RNA, bukan DNA.
Obat ini menghentikan replikasi virus dengan melumpuhkan enzim yang disebut RNA Polimerase.
Menurut jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser.B, dan Physical and Biological Science, tertulis bahwa tanpa adanya enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetik secara efisien dalam sel inang.
Avigan menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen.
Empat hari usai diberikan obat tersebut, para pasien Covid-19 dites kembali dan menunjukkan hasil negatif.
Meski begitu, setengah pasien yang dites menunjukkan hasil negatif lebih awal, dan setengahnya lagi lebih dari empat hari.