Sama halnya dengan Korea Selatan, angka infeksi yang sempat melonjak drastis menyebabkan penurunan angka pelayat di sejumlah jasa pemakaman.
Di sisi lain Italia, Bergamo, menyediakan sedikit waktu upacara penguburan.
Bergamo sendiri termasuk dalam wilayah dengan kasus Covid-19 yang cukup banyak.
Otoritas Pemakaman di Bergamo, Giacomo Angeloni, mengaku setiap jam krematorium tidak henti diisi jenazah baru.
Padahal wilayah dengan 120.000 penduduk ini biasanya hanya menangani 5 sampai 6 orang meninggal pada hari-hari normal.
Dilansir The Wuhanvirus, angka kematian Italia sudah melampaui China yakni 3.405.
Lebih sekitar 200 orang daripada China yang mengantongi 3.248 kematian.
Sedangkan persentase mortalitasnya sendiri mencapai angka 8,3 persen.
Pada Rabu lalu, tentara Italia mengirim 50 pasukan dan 15 truk ke Bergamo untuk membawa mayat-mayat tersebut ke daerah yang tidak lebih kewalahan dariapada kota ini.