Pihaknya sangat mendukung adanya acara yang mengangkat potensi Garut. Namun jangan dimasukkan unsur yang tak sesuai dengan moral warga Garut.
"Pemda juga jangan memberi izin sembarangan untuk kegiatan seperti itu. Apalagi erotis dan tak mencerminkan budaya kita," katanya.
Padahal visi Kabupaten Garut adalah bertakwa, maju, dan sejahtera. Ketakwaan itu jadi tanda tanya besar jika ada aksi erotis di tengah acara besar.
"Bagaimana bisa ciptakan ketakwaan di Garut, kalau hal-hal semacam itu dibiarkan," ujarnya.
5. Organisasi mahasiswa Islam ikut geram
Hal yang sama diungkapkan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut. Ketua Umum KAMMI Garut, Rian Abdul Azis mengecam keras adanya tarian erotis itu. Apalagi tarian para wanita itu sangat tak mencerminkan perilaku warga Garut.
"Sangat jauh dari norma agama dan budaya orang Garut. Apalagi aksi itu dilakukan di ruang terbuka dan banyak ditonton," kata Rian.
Pihaknya menuntut Pemkab Garut segera memanggil panitia penyelanggara. KAMMI meminta agar panitia memintaa maaf secara terbuka kepada masyarakat.
"Acara itu dilakukan saat negara ini memerangi virus corona. Jadi sangat bertolak belakang sekali," ucapnya. (TribunJabar.id/Firman Wijaksana)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Kumpulan Fakta Video Viral Tarian Erotis di Garut, Penjelasan Panitia hingga MUI Sebut Haram"