"Dia khawatir dengan keadaan saya. Tapi, saya berusaha untuk meyakinkan dia kalau semua akan baik-baik saja. Lalu, mama bilang, 'Ya sudah, itu memang tugas mu, tapi kabari kami, ya'," jelasnya.
Tapi, beruntungnya, orang tua Nurul sudah merelakan anaknya pergi bertugas.
"Setiap hari saya selalu telepon orang tua untuk mengabari kondisi saya, agar mereka tidak cemas dengan saya. Setiap hari. Saya juga bilang ke mereka agar mereka tidak keluar rumah, agar tidak terinfeksi," pungkasnya.
Bukan hanya meninggalkan orang tua di rumah yang membuatnya berat, tetapi juga pekerjaannya sendiri.
"Setiap hari saya harus memakai sepatu boots dan itu berat. Saya juga harus memakai hazmet suit dan kacamata googles. Seragam perlindungan itu membuat saya memang risih. Tubuh saya merasa kurang nyaman memakai baju, karena baju itu sangat panas," jelasnya.
Suhu udara untuk perawatan pasien corona memang harus dibuat negatif.
Kata Nurul, itu untuk menghambat penyebaran virus dan kuman.
Tapi, ruangan itu membuatnya berkeringat dan panas sehingga ia pun risih dengan perlengkapan yang dipakainya.
Source | : | NOVA |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar