Para peneliti akan melakukan tes darah selama beberapa minggu ke depan mencari antibodi yang di produksi dari pembawa penyakit ini.
"Mereka yang kebal kemudian dapat diberi sertifikat vaksinansi, memungkinkan mereka akan dibebaskan dari segala pembatasan seperti lockdown," kata ahli epidemiologi Gerarrd Krause.
Tes ini akan memberikan pandangan, berapa banyak orang Jerman yang terinfeksi virus corona dan disembuhkan.
Rencana ini terungkap setelah, Kanselir Jerman Angela Merkel berpendapat tentang pandemi itu.
Merekel memerintahkan pembatalan semua acara publik, dan mengatakan pada ahli kesehatan bahwa 70% dari populasi bisa terinfeksi pandemi ini.
Oleh karena itu mereka menyebut hanya perlu melakukan pelambatan penyebaran, sebelum rencana ini bisa terealisasi.
"Anda harus memahami, bahwa virus ini belum ada vaksin, sementara manusia belum memiliki kekebalan melawannya, sebanyak 60-70% akan terinfeksi," kata Merkel dalam Konferensi Pers di Berlin.
Dia menyatakan prioritasnya adalah memperlambat penyebaran penyakit ini.
"Semua tindakan yang kita ambil adalah memperlambatnya, memberi kita waktu supaya apa yang kami lakukan tidak sia-sia," katanya.