"Tanpa diduga, kami di sini melaporkan pasien tanpa gejala dengan masa penularan terpanjang."
Para peneliti menyimpulkan bahwa, virus ini tidak terlalu membuat pasien merasa kesakitan, tetapi memiliki masa penularan yang lebih panjang.
Selain itu, tambah mereka, pasien yang terinfeksi virus ini akan lebih susah disembuhkan dengan terapi teratur.
Pasien membutuhkan suntikan plasma dari suvivor Covid-19 agar bisa pulih, kata mereka.
Walaupun pria itu memiliki virus Covid-19 yang banyak dalam tubuhnya, tetapi sistem kekebalannya tetap stabil.
Para peneliti kemudian beranggapan bahwa virus dan inangnya mungkin telah membentuk hubungan simbiosis.
Pria asal China yang tak disebutkan namanya itu diketahui pergi ke sebuah rumah sakit di Wuhan pada 28 Februari 2020 dengan niat untuk mengetes.
Dia mengalami demam sedang tapi tak memiliki gejala Covid-19 lainnya seperti batuk, kedinginan, dan napas pendek.
Komentar