Gridhot.ID - Amerika Serikat nampaknya sedang kewalahan menghadapi wabah virus corona di negaranya.
Dilaporkan ada 2.000 jiwa melayang selama 24 jam terakhir di Amerika Serikat, New York jadi pusat pandemi, Donald Trump salahkan WHO karena terlambat peringatkan pandemi virus corona.
Jumlah pasien virus corona di dunia pada hari ini Rabu (8/4/2020) masih terus bertambah dan telah mencapai angka 1,4 juta jiwa.
Amerika Serikat merupakan negara yang terdampak paling besar, kini telah melaporkan 400 ribu jiwa yang terinfeksi.
Dilansir Johns Hopkins University dari Wall Street Journal pada Selasa (7/4/2020), hampir 2.000 jiwa telah melayang karena virus corona yang menjadi pandemi di negara Paman Sam itu.
Lonjakan baru ini meningkatkan jumlah total korban virus corona di Amerika Serikat menjadi 12,854 jiwa, lapor Worldometers.
Amerika Serikat bukan satu-satunya negara terparah yang terpapar virus corona.
Italia melaporkan 17,127 infeksi dan Spanyol dengan 12,854.
Donald Trump Salahkan WHO
Namun, Presiden Donald Trump masih mempertahankan pembelaannya terhadap kritik yang ia terima selama penaganan Covid-19 di negaranya.
Tentu tanggapannya terhadap wabah ini juga menjadi sorotan seteah menyalahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kejadian pandemi ini.
“Mereka (WHO) salah mengira tentang pandemi ini."
"Mereka benar-benar luput tentang pandemi ini."
"Mereka seharusnya bisa memperingatkan kita pada beberapa bulan yang lalu,” kata Donald Trump dilansir oleh New York Times (7/4/2020).
Presiden Amerika Serikat itu juga telah menghadapi banyak kritikan dari dalam dan luar negeri karena pernah mengacuhkan virus corona ini.
Bahkan suatu ketika virus corona ini dibandingkannya seperti flu biasa sebelum kemudian mengakui bahwa ini adalah keadaan darurat nasional.
Meski begitu menyalahkan pemerintah tidak akan membuat masalah selesai.
Social Distancing di New York kemungkinan berhasil
Dilansir dari berbagai sumber, New York telah memberlakukan social distancing di kota itu selama beberapa minggu terakhir.
Bahkan, Governor New York, Andrew Cuomo melaporkan bahwa jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dan pasien yang membutuhkan ventilator semakin menurun.
Baca Juga: Nangis-nangis, Ayu Ting Ting Mati Kutu Saat Anaknya Merengek: Bunda, Bilqis Minta Papa Sekarang!
Dan ini menunjukkan bahwa kebijakan social distancing yang dilakukan oleh warganya telah berhasil mengurangi angka penularan.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 2.000 Jiwa Melayang pada 24 Jam Terakhir di Amerika Serikat, New York Jadi Pusat, Trump Salahkan WHO.
(*)