"Jutaan orang bekerja di ekonomi abu-abu, yang berarti bahwa mereka belum menerima pendapatan lebih dari sebulan dan tidak tahu kapan mereka akan kembali bekerja," ungkap penyelidik antimafia, Nicola Gratteri, menggambarkan keadaan Italia saat ini, dikutip dari The Guardian.
"Pemerintah mengeluarkan kupon belanja untuk membantu masyarakat. Namun, jika negara tidak segera bertindak untuk membantu keluarga-keluarga ini, mafia-lah yang akan menyediakan layanannya, menunjukan kendali mereka atas kehidupan orang-orang," lanjut Nicola.
Meski demikian, hal ini tidak lantas dapat dipandang sebagai sesuatu yang positif dari para mafia.
Sebab, menurut menteri dalam negeri Italia, Luciana Lamorgese, kondisi seperti ini justru rentan dimanfaatkan oleh para mafia yang hendak menghimpun kekuatan dengan cara memikat hati publik.
"Mafia dapat mengambil keuntungan dari meningkatnya kemiskinan, menyusup ke masyarakat untuk merekrut orang ke organisasinya dengan cara membagikan paket makanan gratis berupa pasta, air, tepung dan susu," ucap Lamorgese.
Meski terkesan tanpa pamrih, aksi yang dilakukan para mafia ini disinyalir akan menguntungkan bagi pihaknya kelak dan justru merugikan masyarakat dengan meningkatnya angka kriminalitas.
Source | : | Hai |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar