Mak Dedah bahkan tak memiliki dapur dan kamar mandi.
Sebab kamar mandinya telah lama rusak dan tidak memiliki atap, membuatnya banjir di kala hujan.
Ia pun terpaksa menjadikan ruang kosong di samping rumahnya sebagai dapur.
Sementara kebutuhan mandi cuci kakus dilakukannya di jamban umum.
Buruh tani serabutan itu sebenarnya memiliki anak, namun karena enggan merepotkan, ia meninggali rumah warisan suaminya yang meninggal 10 tahun silam.
"Tapi, karena semakin rusak dan takut ambruk, saya pun mengungsi ke rumah anak di kampung sebelah. Kalau malam hari tidur di sana, tapi siangnya tetap di sini," ucap Mak Dedah.
Para masyarakat mengucap syukur dan berterimakasih kepada prajurit TNI
Betapa senangnya Mak Dedah sekarang, rumahnya telah berdiri tegak dengan dinding bata berlapis semen. Ia pun tiada hentinya mngucap syukur.
"Saya tak menyangka, rumah ini akhirnya bisa diperbaiki. Semoga Allah Swt membalas kebaikan bapak-bapak tentara, dan semakin sayang kepada rakyat," ucapnya penuh haru.
Melansir Kompas.com, Selasa (14/4), pembangunan rutilahu adalah satu dari sekian program fisik yang dilaksanakan Kodim 0608/Cianjur.