Melihat kondisi tersebut, Sriwijaya FC tak memperpanjang kontrak pemain tersebut.
Cedera parah tersebut mungkin jadi akhir dari karirnya sebagai pesepak bola.
Karena usai kejadian tersebut Fachri tak lagi mendapat kesempatan menjadi pemain Timnas lagi.
Fachri mengaku sempat mengalami tekanan batin.
Bahkan kabarnya Fachri sempat membeci sepakbola atas tragedi itu.
Apalagi ia merasa tak diperhatikan PSSI pasca cedera tragis yang dialaminya.
Untuk menenangkan diri, akhirnya ia sempat mondok mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Attahdzib di daerah Rejoagung, Ngoro, Jombang.
Setahun setelah mengalami tragedi cedera parahnya tersebut, Fachri mulai berusaha untuk mencari pekerjaan di luar sepakbola.
Fachri awalnya bekerja sebagai seorang satpam, namun kemudian pindah kerja di kawasan di Rungkut Industri.