Dandadan pocong dipilih pemuda desa untuk mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 bisa mengakibatkan kematian.
"Pocong ini kan identik dengan hantu dan kematian, semoga dengan berpakaian seperti ini bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya memakai masker," ungkap Radith.
Tak hanya memberikan masker kain secara gratis, para pemuda desa ini juga menyemprot kendaraan warga yang akan masuk ke desa dengan cairan disinfektan.
"Yang kami lakukan adalah upaya untuk membantu memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19," jelas Radith.
Sementara itu Kepala Desa Badurame, Juwadi merespon positif dengan apa yang dilakukan oleh para pemuda di desanya.
"Masyarakat juga merespon positif dengan ide pemuda di desa kami," kata Juwadi.
Ia bercerita sempat ada warga yang kaget dengan pocong di pintu masuk desa.
Tapi kemudian aksi para pemuda ini mendapat simpati dari warga masyarakat.
Selain membagikan masker, di desa tersebut diterapkan sosial distancing sampai pandemi Covid-19 ini berakhir.
Pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga dan menambah lokasi cuci tangan pakai sabun yang ditempatkan di sejumlah titik.