Seringkali, di sela-sela waktu senggang seperti hari Minggu kata Luhut, ia menyempatkan untuk melihat kanal media sosialnya dan membaca kolom komentar di setiap postingan maupun pesan di kotak masuk.
Dari situ, Luhut mangaku banyak mendapatkan aspirasi dari mulai kritik hingga dukungan disampaikan oleh masyarakat Indonesia.
Soal KRL, ia mengaku mendapatkan laporan dari banyak pihak bahwa penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek mayoritas adalah pekerja di sektor usaha yang masih diizinkan beroperasi selama PSBB.
Saat ini ada 8 sektor usaha yang diizinkan beroperasi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), salah satunya sektor kesehatan dan pangan.
Dari banyak pesan itu, Luhut mengatakan ada satu yang membuatnya terharu.
Pesan itu kata dia, berasal dari seorang ibu pekerja yang tinggal di Bekasi dan setiap harinya harus naik KRL Commuterline Jabodetabek menuju Jakarta untuk sampai di tempat kerjanya.
Ibu itu ucapnya, menuliskan pesan sedang kebingungan bagaimana caranya sampai ke tempat kerja jika pemerintah menghentikan operasional KRL, sementara suaminya sudah dirumahkan tanpa digaji akibat imbas pandemi Covid-19.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar