"Saat pasien tengkurap, beban [fisik] di paru-paru mereka terdistribusikan lebih merata," Prof. Gattinoni menjelaskan.
"Bayangkan paru-paru yang terkena energi mekanik dari ventilator: rasanya seperti ditinjut terus menerus. Jelas, semakin merata gaya ini, semakin sedikit bahaya yang ditimbulkannya."
Studi lain yang mendukung manfaat dari teknik ini diterbitkan pada awal abad ke-21.
"Sebuah studi yang dilakukan di Prancis pada 2000 menemukan bahwa pasien [yang tengkurap] tidak hanya mengalami peningkatan oksigenasi, mereka juga memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup".
Pada pokoknya, ini adalah satu jurus melawan pandemi yang telah membunuh puluhan ribu orang — dan belum ada obatnya.
"Untuk saat ini, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menggunakan terapi seperti ini," kata Prof. Galiatsatos.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judulMengapa Menengkurapkan Pasien Covid-19 Bisa Bantu Selamatkan Nyawanya?
(*)