Setelah selesai makan, Wendy kembali cuci piring dengan semangat.
"Habis makan, bakar lemaknya cuci piring. Sekalian nyari duit. Itungannya per piring soalnya," ujar Wendy.
"Iya kayak orang hajatan cuci piringnya," timpal seorang karyawan.
"Kayaknya hajatan juga gak kayak gini-gini amat. Terus kalau hajatan itu tuh piringnya sama cuma satu, sama sendok garpunya ya kan? Sendok garpunya dikasih satu ember, kobok-kobok kelar," jawab Wendy.
Agar pekerjaan cuci piringnya diperhatikan oleh Ruben Onsu, Wendy pun mengaku sampai melakukan sebaik-baiknya.
"Kenapa mahal? gua hayati pelan-pelan biar mengkilap," curhat adik Sarwendah.
"Begini nasib.." tambahnya sambil menyanyi.
Selain cuci piring, adik Sarwendah itu juga mengaku sampai jualan barang-barang preloved atau baju-baju bekas.
"Jualan preloved iya kan, lumayan demi bayar cicilan dan bayar listrik pak," tandas Wendy.
Artikel ini telah tayang di Grid Star dengan judul "Adik Sarwendah Rela Jadi Pencuci Piring dan Jualan Ini di Tengah Pandemi Covid-19 hingga Ngadu ke Ruben Onsu: Demi Bayar Listrik!"
(*)
Source | : | Grid Star |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar