GridHot.ID- Mesir terus membangun kekuatannya setelahmengalami kekalahan perang melawan Israel pada Perang Enam Hari yang terjadi pada tahun 1967.
Pada Perang Enam Hari tersebut, Mesir memang mengalami kerugian paling besar apabila dibandingkan dengan Suriah dan Yordania.
Sebab, akibat serangan udara dadakan Israel, Mesir telah kehilangan 2/3 jet-jet tempurnya sehingga benar-benar jadi sangat marah.
Oleh karena itu, setelah Perang Enam Hari, diam-diam Mesir terus membeli jet-jet tempur generasi terbaru dari Rusia, termasuk ribuan tank serta rudal-rudal perontok pesawat seperti SA-6 SAM yang bisa diangkut ranpur.
Tujuan Mesir yang secara dadakan ingin menyerang Israel, yakni untuk kembali menguasai Terusan Suez dan menguasai sebagian timur Dataran Tinggi Golan yang pada tahun 1967 berhasil dikuasai Israel.
Militer Israel sendiri untuk mencegah Mesir melakukan serangan dengan cara menyeberangi Terusan Suez telah membuat benteng alam setinggi 25 meter sepanjang tepian Terusan Suez yang dinamai benteng Bar Lev Line.
Israel merasa yakin jika benteng Bar Lev Line yang terbuat dari campuran pasir dan lumpur yang telah dipadatkan akan sulit ditembus oleh pasukan Mesir.
Tapi perkiraan Israel itu ternyata keliru, militer Mesir diam-diam ternyata sudah bisa mengetahui kelemahan pertahanan benteng Bar Lev Line.
Yakni dengan cara menyemprotkan air menggunakan peralatan khusus bertekanan besar.