Dia mendengar perkataan budenya yang terus berdoa semoga kabar mencengangkan itu tidak benar.
"Semoga aja itu gak bener, semoga aja hoax," ungkap Abidzar mengutip kata-kata bude-nya
Mendengar ucapan sang bude, hati Abidzar semakin tak menentu perasaannya.
Saat pergi ke rumah sakit menyusul ibunya, Abidzar baru tahu jika ayahnya telah tiada.
Abidzar langsung menangis histeris kencang.
"Pa ke rumah sakit, udah ngelihat Abi udah ditutupi. Aku nangis kenceng, marah-marahin dokter. Soalnya badan Abi masih hangat," ujar Abidzar.
Abidzar pun merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri karena dianggap menjadi penyebab meninggalnya Uje
"Aku juga ngerasa nyalahin diri sendiri, 'Nih seandainya gue gak maksain beli sepatu gue masih bisa ikut almarhum. Setidaknya gue bisa larang naik motor. Paling nggak gue ikut. Kalau gue ikut pasti Bokap kan mikir di rumah aja ah'," tambahnya.
Ketika Abidzar merasa menyesal dan bersalah, keluarganya langsung menenangkannya.