Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Marah Besar Saat Tahu Australia Akan Menyelidiki Virus Corona, China Langsung Berikan Ancaman Menakutkan, Memang Apa yang Sebenarnya Disembunyikan Negeri Tirai Bambu?

None - Rabu, 29 April 2020 | 06:42
Baru saja bernafas lega terlepas dari Corona, kini China terpaksa kembali lakukan lockdown karena hal ini
Daily Mirror/Kolase

Baru saja bernafas lega terlepas dari Corona, kini China terpaksa kembali lakukan lockdown karena hal ini

Cheng Jingye menyebut, tindakan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison sangat berbahaya.

Dia menambahkan, jika Australia terus tidak ramah pada China, orang-orang, pelajar, maupun turis asal Australia dilarang masuk ke negeri tirai bambu.

Namun, Jingye juga mengatakan bahwa China memang belum sempurna dalam mengatasi pandemi ini.

Baca Juga: Tragis! Dikarantina Sendirian di Gedung Sekolah, Wanita Ini Malah Dijadikan Pemuas Nafsu Warga Lokal, Begini Kronologinya

Menurut The Australian Financial Review, Jingye mengatakan, "saya pikir dalam jangka panjang suasana kan berubah menjadi sangat buruk."

"Orang-orang berpikir, mengapa kita mengizinkan orang-orang dari negeri yang tidak ramah kepada China," katanya.

Dengan tindakan boikot tersebut, diyakini akan memukul keras ekonomi Australia, karena banyak siswa yang mengenyam pendidikan di Australia dengan bantuan beasiswa dari negeri panda.

Jingye menyangkal semua tuduhan tentang sumber virus yang menyebar, dari Lab Wuhan, dan mengancam pemerintah Australia, karena bersekutu dengan AS untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Terobosan Baru Lawan Covid-19, Peneliti Hong Kong Klaim Temukan Lapisan Antivirus Corona Mirip Disinfektan, Aman untuk Kulit dan Tidak Beracun!

Meski demikian, tampaknya Australia masih akan melanjutkan wacana penyelidikan independen tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan, kerja sama global bukan paksaan ekonomi yang diperlukan.

Dia menambahkan, "Australia telah menyerukan prinsip untuk peninjauan independen terhadap wabah Covid-19, krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Source : intisari online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x