Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mampu Meluncur 5 Kali Lebih Cepat dari Kecepatan Suara, Rudal Hipersonik Buatan Jepang Bakal Buat China Kocar-kacir di Laut Sengketanya, Negeri Panda Bingung Sendiri Hanya Bisa Waspada

None - Rabu, 29 April 2020 | 19:22
Contoh Rudal hipersonik milik Rusia
via Intisari

Contoh Rudal hipersonik milik Rusia

Tetapi jangkauannya akan dibatasi sekitar 500 km (310 mil) atau kurang untuk tetap berada dalam "kebijakan berorientasi pertahanan eksklusif" Jepang.

Kementerian juga mengatakan HVGP akan membawa hulu ledak yang dapat menembus dek kapal induk.

Rudal ini dikembangkan dengan tujuan untuk pertahanan pulau-pulau terpencil di barat daya, yang mengacu pada Kepulauan Okinawa dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk kepulauan Senkaku yang disengketakan. Kepulauan Senkaku juga dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu di China.

Baca Juga: Haramkan Putranya Daftar Taruna di Pangkalan Tempatnya Bekerja, Mantan Orang Nomer 1 TNI AD Ini Gembleng Sendiri Sang Buah Hati Sebelum Tes Seleksi, Senior Andika Perkasa: Saya Menyiapkan Anak Pontang-panting!

Rantai pulau tak berpenghuni di Laut China Timur - sekitar 420 km (260 mil) dari pulau utama Okinawa - diklaim oleh Jepang, China, dan Taiwan.

Melansir South China Morning Post, Jepang mengalokasikan dana dengan nilai total 18,5 miliar yen (US$ 172 juta) untuk penelitian rudal hipersonik dari seluruh anggaran 2018 dan 2019, dan berencana menambah 25 miliar yen (US$ 233 juta) tahun ini.

Analis militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming mengatakan, jika Jepang berhasil mengembangkan senjata tersebut, hal itu bisa menjadi ancaman bagi aktivitas angkatan laut China dan mungkin berdampak pada keseimbangan strategis di wilayah yang disengketakan.

Baca Juga: Menteri Ketok Palu, THR PNS Dijamin Cair Tahun Ini, Staf Pajak Bongkar Tanggal Pencairan dan Jumlahnya

Namun dia mencatat ada penundaan dalam program senjata Jepang sebelumnya.

"Ada banyak ketidakpastian ... dari politik internal Jepang hingga perubahan kebijakan diplomatiknya, serta teknologi militer," katanya kepada South China Morning Post. "Jadi kita perlu mengawasi bagaimana program ini berlangsung selama beberapa tahun ke depan."

China dan Rusia untuk saat ini adalah satu-satunya negara dengan rudal luncur hipersonik yang beroperasi. Pada bulan Maret, AS menguji senjata umum-hipersonik, atau senjata C-HGB. AS menatgetkan dapat menyelesaikan rudal pertama pada tahun 2022.

Baca Juga: Bali Kena Imbas Lockdown, Pria Ini Tak Patah Arang Usai Kehilangan Pekerjaan di Sektor Pariwisata, Banting Setir Jadi Pengusaha Taksi Sayur Online

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x