Ia sama sekali tidak bangun dari tidurnya, bahkan tidak dapat merespon maupun berkomunikasi.
Lalu, ia mulai menunjukkan gejala batuk, suhu tubuh tinggi beberapa kali, dan mengalami kejang.
Berdasarkan tes thorax, Fabyan terindikasi terpapar virus corona sehingga ia harus dipindah ke ruang isolasi di lantai khusus pasien covid-19 untuk diambil sampel tes swab pada esok harinya.
Dengan berat hati, keluarga pun menandatangani protokol covid-19 yang memang harus dilakukan.
Pada hari keempat Fabyan di ruang isolasi, ia meninggal dunia, bertepatan dengan hari pertama Ramadhan, Jumat (24/4/2020) lalu.
He's just 16 years old ☹️ pic.twitter.com/Ofj7NB6B0J
— flo.nad (@FloNadayang) April 28, 2020
Meski hasil tes swab belum keluar, namun dokter meyakini bahwa kematian Fabyan terjadi akibat virus corona.
Pasalnya kerusakan organ terjadi sangat masif dalam waktu singkat.
Source | : | |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar