Gridhot.ID - Panic Buying atau belanja kebutuhan dalam keadaan panic karena suatu musibah kini dialami Korea Utara.
Namun panic buying yang terjadi di Korea Utara ternyata terjadi bukan gara-gara wabah corona yang sedang mendunia.
Spekulasi kabar meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memicu panic buying di negara tersebut, pada awal pekan beberapa hari lalu.
Laporan Washington Post dikutip The Sun, Senin lalu, menyebut ketidakpastian nasib Kim Jong Un sepanjang pekan membuat rak-rak toko di ibukota Pyongyang kosong dari barang-barang penting seperti makanan dan deterjen serta elektronik dan alkohol.
Produk-produk yang diimpor dari luar negeri paling laris, tetapi ada juga barang-barang yang diproduksi di Korea Utara seperti rokok dan ikan kaleng.
Bahkan para ahli sempat memperingatkan bahwa kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kim Jong Un bisa mengakibatkan kerusuhan atau perang saudara antara pusat-pusat kekuatan saingan di dalam rezim negara dan militer.
Ketakutan akan kerusuhan diyakini telah memicu panic buying.
Pertanyaan pertama muncul tentang kesehatannya pada 15 April setelah dia tidak menghadiri The Day of the Sun, sebuah perayaan penting untuk menandai ulang tahun Kim Il-Sung, kakeknya dan pendiri negara itu.
Kim terakhir terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan dengan pejabat pemerintah.