"Tuan dan puan anggota DPR yang terhormat, saya perhatikan parlemen-parlemen negara lain fokus melawan corona. Tapi rasa-rasanya isu-isu yang keluar dari Senayan belakangan kok kebanyakan tidak terkait corona ya?," sindir wanita yang akrab disapa Nana ini.
Menurut Najwa Shihab, yang dibahas anggota DPR di masa virus corona ini justru malah hal lain.
"Kami malah membaca DPR bersemangat membahas isu-isu lain, contohnya rancangan undang-undang Cipta kerja yang banyak ditolak karena dinilai mementingkan kepentingan investor di atas kebutuhan pekerja," jelasnya.
Padahal, kata Nana, Presiden Jokowi pekan lalu sempat menyatakan, pemerintah dan DPR menunda pembahasan salah satu klaster di rancangan undang-undang itu, yakni klaster Ketenagakerjaan.
"Ini untuk memberi kesempatan menjalani substansi dan mendapat masukan dari banyak pihak. Berpegang pada alasan itu, maka sudah seharusnya klaster lain dalam RUU Cipta kerja pun perlu ditinjau ulang," ungkapnya.
Karena menurut Najwa Shihab, klaster yang lain juga bukan tanpa masalah, terutama dari perspektif lingkungan dan keadilan gender.
"Tidak cukup hanya menunda pembahasan 1 klaster saja," tambahnya.
Kemudian Najwa Shihab juga kembali menyinggung pembahasan soal pembebasan napi koruptor.
"Ada juga RUU lain yang masih nekat mau dibahas, ada RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa, lalu RUU Pemasyarakatan. Ada koruptor yang sudah ngebet pengen bebaskah? Apa kabar Pak Yasonna?," sindir Najwa Shihab kepada Menkumham.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar