Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Siap Pamer Pesawat Bomber Siluman Baru, China Ingin Negaranya Dikira Tak Terpengaruh Masalah Corona, Sudah Pede Total, Malah Galau Gara-gara Hal Ini

None - Selasa, 05 Mei 2020 | 08:50
Militer China
Xinhua

Militer China

Gridhot.ID - China memang sudah berhasil mengendalikan wabah virus corona yang menyerang negaranya.

Kini negara tersebut punya misi baru di bidang pertahanan.

Pesawat bomber strategis generasi baru China kemungkinan siap untuk pengiriman tahun ini. Akan tetapi, Beijing disebut-sebut tengah menimbang dampak perilisannya pada waktu yang kompleks terkait hubungan regional karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Ditunggangi Uje Saat Kecelakaan, Motor Ini Sekarang Pindah Tangan, Sosok Berjubah Senpat Muncul Sebelum Akad Pembelian, Hingga Umi Pipik Tak Nampak dalam Penyerahan

Melansir South China Morning Post, sumber-sumber militer China mengatakan, pesawat bomber siluman supersonik Xian H-20 -yang diperkirakan akan menggandakan jangkauan serangan negara itu- dapat membuat penampilan publik pertamanya di Zhuhai Airshow tahun ini pada November, jika pandemi corona cukup terkendali.

"Zhuhai Airshow diharapkan menjadi platform untuk mempromosikan citra China dan keberhasilannya dalam pengendalian pandemi - memberi tahu dunia luar bahwa penularannya tidak berdampak besar pada perusahaan industri pertahanan China," kata sebuah sumber kepada South China Morning Post.

Hanya saja, lanjutnya, penampilan pesawat bomber di pertunjukan udara tahun ini dapat meningkatkan ketegangan secara langsung karena mengancam negara-negara yang berada dalam jangkauan serangannya, terutama Australia, Jepang dan semenanjung Korea.

Baca Juga: Sudah Ketok Palu, Menteri Keuangan Umumkan 12 PNS yang Dipastikan Tak Dapat THR Lebaran 2020, Simak Daftar Profesi dan Kebijakannya

"Pemimpin Beijing masih sangat hati-hati dalam mempertimbangkan apakah komisinya akan mempengaruhi keseimbangan regional, terutama karena ketegangan regional telah meningkat atas pandemi Covid-19," kata sumber lain.

Dia menambahkan, "Seperti rudal balistik antarbenua, semua pengebom strategis dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir ... jika China mengklaim telah mengejar kebijakan pertahanan nasional yang murni bersifat defensif, mengapa China membutuhkan senjata ofensif seperti itu?"

Seperti yang diketahui, ketegangan di wilayah itu memburuk dalam sebulan terakhir dengan perang kata-kata antara Beijing dan Washington tentang pandemi. Bahkan kedua belah pihak meningkatkan patroli angkatan laut Selat Taiwan dan laut China Selatan dan Timur.

Baca Juga: Sudah Ketok Palu, Menteri Keuangan Umumkan 12 PNS yang Dipastikan Tak Dapat THR Lebaran 2020, Simak Daftar Profesi dan Kebijakannya

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x