Bagian dalam peti mati itu juga dipasangi busa dan kain khusus berbahan plastik.
Sedikitnya ada kurang dari 10 karyawan yang bekerja membuat peti mati di lokasi tersebut.
Mereka rupanya merupakan karyawan sebuah usaha dekorasi pernikahan.
Pandemi Covid-19 membuat pemilik usaha memutar otak dan akhirnya membuka usaha dadakan membuat peti mati khusus Covid-19.
"Sebelumnya saya gak punya keterampilan buat peti mati, saya furniture awalnya, dekor nikahan," kata salah satu karyawan, Edwin (23), Minggu (3/5/2020).
Meski begitu, Edwin mengaku tidak begitu menemui banyak kesulitan saat membuat peti mati khusus jenazah korban virus corona ini.
Untuk membuat 10 peti mati, kata dia, mampu diselesaikan dalam 3 hari dengan melibatkan karyawan yang ada.
Usaha membuat peti mati ini, kata dia dimulai sejak merebaknya pandemi virus corona sejak atasannya sang pemilik usaha menerima tawaran permintaan pembuatan peti mati.
"Peti mati ini memang untuk Covid-19 aja. Awalnya pas mulai corona, ada pesanan, kita ambil. Awalnya ada yang nyari-nyari pembuat peti mati, terus kita sanggupin," kata Edwin.
Pemesanan pun, kata dia, jarang yang datang per orangan, kebanyakan datang dari dinas-dinas pemerintah daerah (Pemda).