Gridhot.ID - Samudra Pasifik sepertinya sudah kian memanas.
Lagi-lagi perseteruan antara China dengan Amerika Serikat mulai berkobar di tengah lautan.
Nampaknya Amerika Serikat (AS) kembali mendapat lawan 'Bahaya Kuning' baru di dalam sosok China.
Meski kekuatan militer China masih dibawah AS, Beijing yakin 15 tahun kemudian mereka bisa sejajar dengan AS di bidang militer.
Bahkan China sudah berani bersuara menyebut AS sebagai negara pembuat onar.
Pemerintah China bahkan menekankan kini Beijing berada dalam situasi "siaga tinggi" untuk melindungi kepentingannya di perairan yang diperebutkan.
Melansir South China Morning Post, kedua kekuatan, yang sudah terperosok dalam perselisihan tentang penanganan pandemi virus corona, telah terlibat dalam pertikaian yang menegangkan di Laut China Selatan di mana kehadiran AS di wilayah tersebut ditujukan untuk menantang klaim ekspansif China dalam beberapa hari terakhir.
Kapal penjelajah berpeluru kendali AS, USS Bunker Hill, melakukan “operasi navigasi kebebasan” di Kepulauan Spratly pada hari Rabu, sehari setelah perusak rudal berpemandu USS Barry melakukan operasi serupa di dekat Kepulauan Paracel.
Armada ke-7 AS mengatakan operasi itu sebagai tanggapan terhadap klaim maritim di Laut Cina Selatan yang menimbulkan ancaman serius terhadap kebebasan laut, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan, dan hak lintas tidak bersalah dari semua kapal.