Gridhot.ID - Putri pengacara Sunan Kalijaga, Salmafina Sunan, tak pernah luput dari sorotan media.
Usai bercerai dari Taqy Malik yang menikahinya seumur jagung, Alma, panggilan akrab Salmafina, memilih untuk menyudahi pernikahan mereka.
Menyandang status janda di usia yang masih muda, Alma kemudian memilih untuk melepas jilbabnya.
Bahkan Alma juga memutuskan untuk berpindah keyakinan.
Tak cukup sampai di situ, Alma memberikan pernyataan kontroversial yang bisa jadi, tabu bagi masyarakat Indonesia.
Secara terang-terangan, Salmafina Sunan mengatakan bahwa dirinya tak mau menikah lagi tapi tetap ingin memiliki anak.
Lontarkan pendapat yang cukup fenomenal bagi masyarakat Indonesia, Salmafina Sunan bahkan mengaku ia berminat mencari donor sperma.
Bukan sekadar bercanda, Salmafina Sunan tampak serius dengan pernyataannya soal donor sperma.
Bahkan, Salmafina Sunan sudah melakukan riset mengenai salah satu jalan pembuahan bagi wanita tersebut.
Pernyataan ini beriringan dengan niatnya untuk tak lagi menikah dengan siapapun.
"Maksudnya bisa punya anak tanpa suami, cari donor sperma aja.
"Ada European Sperm Bank, udah riset juga aku positif negatifnya apa," tulis Salmafina Sunan dalam update Instagram Story miliknya sebagaimana Grid.ID kutip dari artikel terbitan Tribun Jakarta (5/4/2019).
Salmafina Sunan juga ingin menjalani hidup tanpa ikatan pernikahan.
Hubungan tanpa ikatan dalam jangka panjang, begitu kira-kira garis besar ungkapan Salmafina Sunan.
"Penginnya aku nggak harus menikah.
"Aku mau (menjalani, red.) hubungan jangka panjang aja.. dan punya anak," sambungnya.
Dan kalaupun Salmafina Sunan terpaksa harus menikah lagi, ia ingin menjalani rumah tangga yang terbuka bagi kesempatan apapun.
Termasuk, jikalau pasangannya ingin menjalin hubungan dengan wanita lain yang bukan istrinya.
Demikian pula, ia juga ingin menjalin hubungan dengan pria lain yang bukan suaminya.
"Kalau terpaksa banget nikah aku akan bikin surat perjanjian di awal bahwa kita gak akan cerai.
"Kalau suatu saat sudah saling bosan satu sama lain, pasanganku boleh keluar dari rumah cari perempuan lain, akupun begitu.
"Tapi kita besarin anak sama-sama, co-parenting," lanjutnya.
Salmafina Sunan beralasan, ia kerap bosan dalam berbagai situasi, dan bisa jadi, termasuk pernikahan.
"Karena males cerai....
"Lebih baik begitu aja.
"Pernikahan yang terbuka pada semua kemungkinan....
"Karena aku gampang bosen orangnya ehehehe."
Salmafina Sunan boleh jadi sudah mantap dengan pilihannya ini.
Namun, satu hal yang harus digarisbawahi, proses pembuahan buatan seperti ini tentu ada resikonya.
Dalam tulisan Nicola Scott yang dimuat di laman Porter Dodson, setidaknya ada 3 risiko yang tak boleh diabaikan oleh Salmafina Sunan.
Apalagi jika, semoga saja tidak, seseorang menggunakan donor sperma yang tidak berlisensi.
1. Kesterilan sperma
Seperti yang kita tahu, sebagai salah satu benda yang keluar dari tubuh manusia, sperma mengandung gen yang dimiliki oleh si Pemilik.
Gen-gen tersebut bisa membawa sifat, bahkan kelainan yang sebelumnya dimiliki oleh pendonor.
Belum lagi jika penyimpanannya tidak tepat dan tidak steril.
Cenderung lembab, sperma bisa saja dijangkiti oleh bakteri jahat yang tentu tak pernah diharapkan oleh siapapun.
2. Kejelasan hubungan darah
Mungkin bagi wanita yang akan menerima donor sperma sudah tahu tentang siapa pendonornya.
Namun bagaimana jika nanti anak yang dikandung tidak mengetahuinya secara pasti?
Yang paling buruk, bagaimana jika mereka nantinya menjalin hubungan dengan orang yang ternyata masih sedarah?
3. Kekuatan hukum
Di dunia yang sekarang sudah serba kompleks ini, ada saja kelakuan seseorang yang merugikan orang lain.
Jika mantap menerima donor sperma, sebaiknya pastikan kekuatan hukum di antara pendonor dengan anak yang nantinya dikandung.
Bagaimana pun, ini untuk mencegah jika suatu saat nanti terjadi masalah perdata.
4. Persepsi masyarakat Indonesia
Terlepas dari 3 hal yang dikemukakan Nicola Scott tadi, di Indonesia donor sperma masih menjadi hal yang begitu tabu.
Masyarakat Indonesia masih teguh dengan prinsip bahwa anak harus dilahirkan dari ikatan pernikahan yang sah baik di mata hukum maupun agama.
Salmafina Sunan, jika memang akan menjalankan niatannya ini, bisa saja tutup telinga dari pendapat masyarakat.
Namun, sanksi sosial dari masyarakat tetaplah ada.
Walaupun mengandung beragam resiko seperti yang sudah disebutkan di atas, American Pregnancy menyebut bahwa donor sperma yang sudah berlisensi, "Sangatlah aman.
"Pendonor yang akan mendonorkan spermanya di bank sperma telah teruji secara latar belakang histori keluarga dan riwayat kesehatan.
"Mereka juga sudah melewati proses uji dari penyakit menular seksual, HIV, dan kelainan genetik."
Senada dengan American Pregnancy, Mayo Clinic dengan lugas menuliskan dalam lamannya, "Tidak ada risiko kesehatan yang berkaitan dengan donor sperma."
Dan tentu saja, ini semua kembali lagi kepada Salmafina Sunan, sudah mantap melakukannya?
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Ogah Nikah dan Blak-blakan Pilih Cari Donor Sperma, Salmafina Sunan Harus Sudah Siap dengan 4 Risiko Berbahaya Ini (*)