"Saya dengan Pak Tono satu RT, satu RW dan kebetulan saya sebagai kepala desanya, (terkait video viral) itu jauh dari kenyataanya," ujar Enep, di dekat rumah Tono.
Enep memaparkan, di media sosial abah Tono mengaku pendapatan Rp 1500-2000, secara logika tidak masuk, yang minta-minta jarang dikasih ratusan rupiah, orang yang ngasih kebanyakan seribu- dua ribu rupiah.
"Dia (Tono) bilang yang ngasih ada yang Rp 15 ribu- Rp 20 ribu, terus kalau dia jual dus sepuluh kilo saja sudah Rp 20 ribu. Jauh dari kenyataan (pengakuan) pendapatamnya," kata Enep.
Enep memaparkan, dari segi rumahnya juga, tidak mengada-ngada bisa terlihat.
"Itu lebih dari cukup, bikin rumah tiga lantai, dengan penghasilan segitu masa bisa, kenapa saya saja tidak bisa," ujarnya, sambil tersenyum.
Enep menjelaskan, terkait makannya juga sudah dicukupi oleh anaknya yang satu rumah dan kedua anaknya juga bekerja, terus dari desa dikasih bantuan dari orang dermawan dia juga dikasih tiap bulannya.
"Tapi kalau bilang dia tidak makan, tetangga juga geram, merasa dipermalukan oleh beliau, kan dosa pak kalau ada orang atau tetangga yang sampai gak makan," ucapnya.
Source | : | TribunJabar.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar