Gridhot.ID - Sosok Manohara Odelia Pinot sempat menjadi sorotan publik pada tahun 2008 silam.
Manohara kabarnya mendapat KDRT dari sang suami, Tengku Muhammad Fakhry Petra, seorang pangeran Kelantan, Malaysia.
Pada 26 Agustus 2008 lalu, Manohara mengaku sempat tak bisa berkomunikasi dengan ibu dan keluarganya di Indonesia.
Sang ibu pun berjuang membebaskannya dari pangeran Sultan Kelantan Tengku Muhammad Fakhry di Malaysia.Manohara berhasil dibebaskan di Singapura dengan bantuan agen dari Amerika dan Singapura. Ia pung langsung pulang ke Indonesia.Di Indonesia, Manohara memulai karier seagai pemain film, sinetron dan model.
Baca Juga: Mendadak Mati Kutu, Nia Ramadhani Kepergok Pakai Baju Sama Persis dengan Mantan Kekasih Ardi Bakrie, Begini Ekspresi Tak Biasa Sang AktrisBelum cukup sampai di situ, Manonara kembali membuat heboh setelah kabar dirinya berpindah agama menyebar luas.
Ia pun dikabarkan mengaku sudah pindah agama dan kini sebagai seorang kristiani.
Namun seiring kabar itu, namanya pun mulai meredup di panggung hiburan Indonesia.
Baca Juga: Kuping Panas Karena Selalu Dirumorkan Pindah Agama, Artis Ini Akhirnya Buka Suara, Singgung Soal Bhineka Tunggal EkaLama menghilang, ternyata Manohara aktif dalam penyelamatan lingkungan dan hewan liar.Di berbagai postingannya di Instagram pribadi, Manohara terlihat aktif bersama teman-teman dalam upaya perlindungan satwa liar.Dalam sebuah postingan, nampak Manohara bersama teman-teman tengah mengevakuasi sejumlah hewan liar antara lain Buaya, Monyet, Ular dan lainnya.
Baca Juga: Kecup Pipi Kakak Nadiem Makarim, Aktor Ini Tak Lagi Sungkan Umbar Kemesraan Bareng Rayya Makarim, Bakal Segera Lepas Status Duda? Pada Agustus 2019 lalu, Manohara mengisahkan tentang perjuangannya bersama tim untuk memindahkan buaya air asin ke habitat asli."Evakuasi hewan-hewan di Hotel Melka di Bali Utara dimulai ketika tim melakukan pemeriksaan kesehatan pada semua hewan termasuk 3 buaya air asin, seekor python, banyak burung dan primata serta landak. Semua hewan disimpan di dalam beton yang mengerikan, fasilitas usang yang lembab. Kami membantu departemen kehutanan / BKSDA Bali untuk merelokasi semua hewan termasuk lumba-lumba dan kami terus memantau kesehatan dan kesejahteraan mereka dan merencanakan yang terbaik untuk hewan, yang berarti rehabilitasi potensial dan dilepaskan kembali ke alam liar.
Terima kasih banyak kepada @kementerianlhk karena telah mengambil langkah penting ini untuk memindahkan hewan ke kehidupan yang lebih baik dan semoga rehabilitasi dan pelepasan di masa depan! Terima kasih banyak kepada @dolphin_project untuk semua dukungan untuk memenuhi misi ini! Kami ingin bekerja sama dengan mitra di luar dalam misi ini untuk memungkinkan rehabilitasi dan pelepasan hewan yang memiliki kesempatan untuk dibebaskan lagi