"PSBB atau lockdown dalam bahasa luarnya itu sangat mengganggu, merusak tata kehidupan umat manusia di seluruh dunia," ungkap Djuyoto Suntani.
Ia pun lantas mengatakan bahwa di Indonesia memiliki ciri khas masyarakat yang gemar bergotong royong.
"Bahkan kalau di Indonesia ini dikenal sebagai masyarakat yang suka gotong royong, tiba-tiba adanya PSBB ini, hubungan sosial antar warga jadi renggang. Itu sangat merusak jiwa-jiwa manusia," papar pria berbaju batik merah itu.
Ia pun lantas mengungkap bahwa ialah yang meminta pelonggaran lockdown di Swedia.
"Yang pertama saya minta longgarkan lockdown di Swedia. Swedia itu begitu saya sarankan longgar langsung diambillah kebijakan lockdown selesai. Kemudian di Brasil, Equador, Israel. Dan yang paling hangat adalah Arab Saudi," imbuhnya.
"Sejak tanggal 27 April 2020, saya kirim surat kepada Raja Salman di Arab Saudi. Saya minta Ka'bah dibuka, Masjid Nabawi dibuka. Alhamdulillah dalam waktu 2 hari, 29 April 2020, Raja Salman ikut saran yang saya sampaikan," kata Djuyoto Suntani.
Menurutnya, kita sebagai umat manusia haruslah takut kepada Tuhan, bukanlah kepada isu.
Source | : | Instagram,bkpp.demakkab.go.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar