Dengan kata lain pilot China mampu meluncurkan rudal terlebih dahulu sementara pilot Amerika tidak memiliki waktu untuk merespon.
Kekhawatiran lain adalah AS tidak memiliki proyek untuk meningkatkan rudal udara-ke-udara jarak jauh.
Kapten James Stoneman mengatakan, "Kami tidak memiliki rencana peningkatan pabrik Raytheon saat ini, tidak bisa memperbaiki rudal udara-ke-udara."
Penulis Mark Episkopos, menyimpulkan bahwa dalam hal rudal darat-ke-udara, Tiongkok memiliki kemampuan setara dengan AS mungkin bisa lebih unggul.
Itu alasannya Washington mempertimbangkan pesawat J-20 milik China, karena AS dan sekutunya menunjukkan tanda mereka tertinggal dalam teknologi senjata.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Berbahaya dan Tersembunyi, Inilah Senjata Canggih Nan Mematikan Milik China yang Membuat Militer Amerika Makin Ketar-Ketir.
(*)