Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gregetan Nggak Ketulungan, Amerika Serikat Akhirnya Luncurkan Destroyer Kelas Berat, Tiongkok Dipaksa Mundur dari Laut China Selatan

None - Rabu, 20 Mei 2020 | 07:42
AS Layarkan Kapal Destroyer Tepat di Depan Hidung Negeri Tirai Bambu
FB US Pacific Fleet

AS Layarkan Kapal Destroyer Tepat di Depan Hidung Negeri Tirai Bambu

Secara signifikan, kapal-kapal tersebut diarahkan untuk operasi anti-pesawat tempur dan serangan.

Tanggapan AS mencerminkan rasa urgensi Pentagon setelah China sebelumnya memanfaatkan krisis Covid-19 untuk mengintensifkan militerisasi berbagai fitur sengketa wilayah.

Baca Juga: Yang Lain Sudah Pasrah dengan The New Normal, Paranormal Termuda di Dunia Ini Justru Bongkar Corona Bakal Selesai Setelah Lebaran, Terawangannya Sampai Dapat Penghargaan Besar

Padahal, kapal induk USS Ronald Reagan dan USS Theodore Roosevelt harus berlabuh di masing-masing pelabuhan di Jepang dan Guam seiring menyebarnya infeksi Covid-19 di antara kru mereka.

Baru-baru ini, Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengerahkan sebuah pesawat Y-8 untuk misi patroli perang kapal selam (ASW) ke Fiery Cross yang terletak di dekat Filipina.

Data yang dihimpun Asia Times juga menunjukkan, China baru-baru ini memposisikan sistem peringatan dini dan kontrol KJ-500 di udara (AEW & C) di pulau yang disengketakan di Spratlys, yang telah berfungsi sebagai pusat komando dan kontrol operasi China di daerah tersebut.

“Alat tersebut berada dalam ruang lingkup kedaulatan Tiongkok yang meningkatkan pembangunan di pulau-pulau dan terumbu di Laut China Selatan dan menyebarkan senjata pertahanan sesuai dengan kebutuhan pertahanan nasional China,” jelas Zhang Junshe, seorang peneliti senior di PLA Naval Military Studies Lembaga Penelitian, baru-baru ini mengatakan kepada Global Times yang berafiliasi dengan pemerintah China.

Baca Juga: Gusti Mboten Sare, Beri Sisa Kontrakan ke Tetangga yang Terusir, Sopir Bus Ini Pulang Kampung Jalan Kaki dari Jakarta ke Solo Usai Kena PHK, Hal Tak Terduga Terjadi Saat Langkahnya Memasuki Kabupaten Batang Hingga Berakhir Kebahagiaan

Kondisi ini berdampak pada negara-negara tetangga China yang lebih kecil yang juga mengklaim memiliki hal di wilayah Laut China Selatan, termasuk Malaysia yang biasanya tak banyak bicara.

Pasalnya, kapal-kapal China selama berbulan-bulan telah memburu kapal eksplorasi minyak Malaysia yang beroperasi di dalam zona ekonomi eksklusifnya sendiri (EEZ).Perselisihan ini mendorong AS melakukan intervensi pada bulan lalu dengan mengirimkan kapal perang.

Hingga akhirnya, kapal Tiongkok meninggalkan daerah itu pada 15 Mei.

Dalam pernyataan yang tidak biasa oleh Kerajaan Malaysia, Raja Al-Sultan Abdullah Re'Ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengatakan di parlemen pada 18 Mei bahwa "peningkatan kegiatan oleh kekuatan besar di Laut China Selatan baru-baru ini perlu mendapat perhatian khusus."

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x