Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jiper Disamperin Amerika Serikat Pakai Destroyer, China Minta Tambahan Anggaran Biar Militernya Terlihat Lebih Sangar Lagi, Tak Sadar Ekonominya Habis Hancur Gara-gara Corona

None - Kamis, 21 Mei 2020 | 08:13
Lioaning, kapal induk pertama China
South Front

Lioaning, kapal induk pertama China

Gridhot.ID - China memang sedang dipojokkan oleh Amerika Serikat setelah manuver militernya digagalkan kapal Destroyer negari paman Sam.

Para pemimpin militer China dikabarkan tengah berupaya keras agar anggaran militer mereka ditingkatkan saat diumumkan di Kongres Rakyat Nasional yang dimulai pada hari Jumat mendatang.

Seorang sumber South China Morning Post menyebut, alasan kenaikan anggaran adalah China membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk mengatasi tantangan yang tidak stabil di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Lagi Santai Liburan, Para Tentara Cantik Ini Tetap Tenteng Senjata Kesayangannya Jalan-jalan ke Mal, Siapa Sangka, 5 Keunikan Ini Jadi Hal Normal di Israel

Akan tetapi, daftar alasan teratas adalah konfrontasi yang berkembang dengan AS.

Mengutip South China Morning Post, hubungan China-AS telah mencapai titik terendah di tengah perang dagang, pertengkaran atas kebebasan sipil dan Taiwan, serta konflik atas klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan. Ada pula perselisihan soal asal-usul pandemi Covid-19 antara Beijing dan Washington.

Dari sudut pandang Beijing, ancaman militer muncul di ambang pintu di mana pesawat pembom AS melakukan sekitar 40 penerbangan di atas wilayah yang diperebutkan di Laut China Selatan dan China Timur sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Jago Kandang Intimidasi Negara-negara Asean, China Langsung Ciut Disamperin Kapal Destroyer Amerika Serikat, Australia Sampai Ikut-ikutan

Jumlah tersebut naik tiga kali lipat lebih dari jumlah penerbangan pada periode yang sama tahun 2019.

Kapal perang Angkatan Laut AS juga telah berlayar di daerah itu pada periode yang sama.

"Beijing merasa ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh AS dan negara-negara asing lainnya meningkat, sehingga Tentara Pembebasan Rakyat menginginkan peningkatan anggaran untuk mendukung modernisasi militer dan pelatihan siap tempurnya," kata Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong kepada South China Morning Post.

Baca Juga: Setiap Hari Periksa Ribuan Orang dari Berbagai Daerah, Polisi Petugas PSBB Menangis, Berharap Bisa Jalani Swab Tes: Kami Teringat Anak dan Istri di Rumah

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x