Sedangkan saat perjalanan pulang, cuaca sudah panas sehingga mereka kerap berteduh. Selain itu mereka harus membawa barang bantuan di tangan.
"Pulangnya lumayan lama ini, karena panas dan bawa barang jadi kami banyak berteduh, kasihan juga anak-anak ada yang tak pakai sandal jadi kakinya pasti panas," katanya.
Saat ditemu Tribun Jabar, Imas dan empat anaknya sedang berteduh di emperan warung yang tutup di jalan perbatasan Kecamatan Cilaku dan Warungkondang.
Keringat terlihat jelas di wajah mereka berlima. Mata Imas juga terlihat nanar ke menatap ke arah beton raya.
Ia terlihat lelah. Sedangkan tiga balitanya bersandar di dinding toko dengan kaki diselonjorkan.
Sedangkan satu anaknya duduk dengan memeluk lutut meniru duduk sang ibu.
Celana panjang tiga baita tersebut diturunkan hingga bagian bawah celana menutupi telapak kakinya.
Bagian bawah sengaja dibasahi air agar tidak panas saat menjadi alas kaki saat berjalan.
Karena dibuat alas jalan, bagian bawah celana mereka kotor dan menghitam.
Suara sang ibu terdengar parau, ia berusaha mengeluarkan suara lirih sambil meminta anak-anaknya untuk duduk mendekat.