Ia mengatakan, Armada ini akan didukung enam korvet kelas Karakurt dari proyek 22800 dan empat dari korvet tersebut akan dilengkapi dengan sistem anti-pesawat Pantsir-M.
"Kapal pertama seperti itu akan menjadi kapal rudal kecil Odintsovo, yang akan segera diuji di kompleks Pantsir," katanya seperti dilansir Newsweek, Rabu (20/5).
Rencana untuk meningkatkan jumlah kapal perang di Armada Baltik Rusia pertama kali diperdebatkan lebih dari satu dekade lalu sebagai bagian dari rencana Rusia untuk merekapitalisasi Angkatan Lautnya.
Kelas kapal Karakurt diharapkan mulai beroperasi aktif di bawah siklus pengadaan saat ini, sebelum 2027, untuk menggantikan kapal perang lama yang sudah tua.
Kapal perang baru ini dapat menghalau sistem jarak pendek dan menengah yang memiliki kemampuan anti-kapal, kemampuan serangan darat dan kemampuan pertahanan jarak pendek, tergantung misinya.
Mathieu Boulegue, peneliti senior untuk program think tank Chatham House Rusia dan EUrasia yang berbasis di London mengatakan, platform tersebut harus dipahami dalam konteks yang lebih luas dari sistem tambahan, terutama platform pertahanan pantai dan multi-layering kemampuan peperangan elektronik.
"Ini bukan tentang pesan NATO bahwa kami memiliki kemampuan baru, itu hanya pesan internal yang memberitahu Angkatan Laut Rusia bahwa semuanya berjalan sesuai rencana," katanya kepada Newsweek.
Ia mengatakan, Rusia berencana menggantikan kapal perang yang sudah menua dengan sistem baru, lebih kecil, lebih cepat dan lebih hebat. Itu terlepas dari NATO, atau China atau kompeteisi di seluruh dunia.
Menurutnya, pengadaan kapal perang baru ini perlu dipisahkan dari konteks kompetisi NATO-Rusia yang lambat sehari-hari.