Retno menyampaikan hasil survei uji coba yang dibuatnya setelah 6 jam diunggah dan mendapat 87 respons dari netizen yang merupakan guru, orangtua, dan tenaga kesehatan.
Hasil dari survei uji coba yang dilakukannya itu, 71% responden menyatakan tidak setuju terhadap rencana pembukaan ini, karena berbagai alasan.
Mayoritas mereka tidak setuju karena melihat angka positif Covid-19 di Indonesia masing sangat tinggi.
Mereka lebih mementingkan keselamatan anak dan guru dan tidak memilih untuk mengambil risiko untuk berdamai dengan virus sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah.
"Saya tidak setuju. Keselamatan dan kesehatan anak-anak harus yg utama dan pertama. Mereka kelak generasi di bangsa ini," tulis seorang warganet.
Bahkan tak sedikit orangtua yang menguhubungkan kejadian di luar negeri, di mana banyak anak sekolah tertular virus corona usai kembali bersekolah.
"Merujuk dari negara-negara lain, kita persiapkan dulu imun kita sampai penyakit ini benar-benar minim terjadi. Jangan sampai kejadian di luar negeri itu terulang di Indonesia," tulis seorang warganet.
Pada 11 Mei 2020 sekolah dan penitipan anak di Prancis kembali buka, dalam hal itu sekitar 1,4 juta anak kembali ke sekolah.
Namun sejak sekolah dibuka kembali, setidaknya ada 70 kasus Covid-19 yang dilaporkan yang terdeteksi di sekolah-sekolah.
Sementara di Finlandia, sebanyak 17 siswa dan 4 guru yang telah terpapar virus corona di sekolah menengah yang memiliki 550 siswa itu.