Namun, dirinya menambahkan pemerintah saat ini belum siap untuk melaksanakan skenario new normal tersebut.
Menurunya, istilah 'New Normal' tidak tepat digunakan dalam memerangi virus corona saat ini.
Ia pun lebih menyarankan menggunakan istilah 'We have to straight normal forever', atau kita harus lanjutkan normal selamanya.
Sebab menurutnya, apa yang normal biasanya ada standarnya, pola-pola yang tetap melalui rujukan tertentu.
"Dikatakan sesungguhnya itu bukan new normal, tapi itu we have to straight normal forever dan kita lanjutkan yang normal itu selamanya, karena apa yang normal itu biasanya ada standarnya, ada norma-norma, ada pola-pola yang reguler, dan tentu ada poin rujukan referensi, ini tak ada sama sekali," imbuhnya.
Dan Amien pun mengatakan 'New Normal' di Indonesia dapat dilihat dari kondisi sosial dan perekonomian yang semakin memburuk.
Hal itupun menurutnya dapat memicu istilah normal yang baru menjadi salah kaprah.
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar