Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bikin Geger Dunia Karena Mendadak Muncul di Tengah Kacau Balaunya Corona, Ebola Justru Dianggap Menjelma Bak Pahlawan di Afrika, Ini Alasan Utamanya

None - Rabu, 03 Juni 2020 | 18:42
ILUSTRASI
kyodonews.net

ILUSTRASI

Banyak petugas kesehatan di Afrika mengatakan bahwa mereka mendapatkan wawasan berharga dari Ebola yang dapat diterapkan pada pandemi corona virus jenis baru saat ini.

Obat Antivirus Ebola untuk Hadapi Covid-19

Baca Juga: Meninggal Karena Asam Lambung, Jenazah Pria Ini Disebut Dipaksa Jadi Pasien Corona Sampai Disogok Rp 15 Juta Oleh Rumah Sakit, Keluarga Ricuh, Direktur Langsung Turun Tangan Ungkap Faktanya

Obat antivirus yang digunakan untuk mengobati infeksi virus ebola, remdesivir, kembali memberi bukti manfaat terhadap terapi pengobatan untuk pandemi virus yang mewabah saat ini.

Melansir CNN, Selasa (2/6/2020), Gilead Sciences, perusahaan pembuat obat remdesivir ini mengumumkan dalam sebuah pernyataan, obat antivirus tersebut mempercepat pemulihan pada pasien yang Covid-19.

Hasil uji klinis Fase III pada obat memang belum dipublikasikan dalam jurnal medis peer-review, namun perusahaan ini menyatakan akan mengirimkan hasil uji klinis tersebut secara lengkap untuk dipublikasikan beberapa minggu ke depan.

"Dengan data terbaru yang diumumkan (Senin), kami sekarang memiliki tiga uji klinis secara acak yang menunjukkan remdesivir meningkatkan hasil klinis dengan beberapa langkah berbeda," kata Dr. Merdad Parsey, kepala petugas medis Gilead Sciences.

Baca Juga: Kurang Ajar Tulis Wanita Sunda Cocok Jadi Istri, Wanita Jawa Cocok Jadi Pembantu di Twitter, Pemuda Ini Jadi Buronan Netizen Satu Indonesia, Begini Omongannya Setelah Digeruduk Warganet

Seperti diketahui, perusahaan ini awalnya mempelajari remdesivir sebagai pengobatan potensial untuk penyakit yang disebabkan oleh virus ebola.

Akan tetapi, melalui percobaan di laboratorium, obat ini kemudian memungkinkan untuk digunakan terhadap virus corona.

Ya, virus ebola secara idak langsung membuat Afrika siap hadapi virus corona.

Sementara dokter di organisasi non-pemerintah Alima di Mambasa, Republik Demokratik Kongo timur, Dr Junior Ikomo (33) menuturkan bahwa sudah lebih dari 120 hari sejak kasus Ebola terakhir, meski epidemi berlanjut di tempat lain di Kongo timur, virus telah menewaskan lebih dari 2.200 orang.

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x